Welcome to Enchephelon, this is my central nervous system

Minggu, 17 Oktober 2010

Baru Sadar...


Kawan, Hari ini rasanya aku ingin menulis puisi
Yang romantis sekali.
Tapi entah, harus kumulai kata kata itu dengan A atau I
Karena aku merasa hatiku tak utuh lagi.
Kawan, berkali kali aku mencari hatiku
Dilangit-langit kata, di pelupuk abjad yang dieja
Dan diantara maknanya kata
Tapi kosong, yang kudapat hanya kamus yang bengong
Kawan, Pagi ini aku menemukan hatiku lagi
Utuh, tanpa luka
Nah, Puisi yang romantis itu
Adalah ketika aku menemukan hatiku lagi
Tepat hari ini di lumbung jerami
( Januari, 2005 )

Itu bukan tulisan yang baru saja buat, saya buat itu 5 tahun lalu, di bulan Januari. Dan masih tersimpan rapi di buku agenda saya. Sampai sekarang. Lain kali , saya akan cerita tentang buku agenda saya. Mungkin di posting selanjutnya. 
Kembali lagi di Puisi tadi, Saya merasa keadaan saya beberapa minggu kemarin hampir sama seperti yang ada di puisi itu. Saya Kehilangan Hati saya. Lagi, Setelah begitu lama.
Saya kehilangan hati saya. Bukan hati dalam arti sebenarnya juga sih, tepatnya kehilangan diri saya. Buat orang yang memperhatikan status saya di Bukumuka.com, Yahoo!, Flickr, Twitter. Kalian pasti bisa melihat ada yang tidak beres dari saya. 
Beberapa minggu terakhir saya merasa saya bukan diri saya lagi, Saya merasa seperti hidup di diri oranglain, hidup di hidup orang lain, menjalankan kehidupan oranglain. Saya merasa seperti Robot. Saya sadar, saya berbeda dari biasanya, tapi saya tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan diri saya. Rasanya seperti ada yang mengganjal, Saya berusaha mengacuhkan, tapi lama lama rasa itu terasa semakin membumbung, menyiksa. Saya seperti orang paling Munafik didunia. Berakting baik baik saja. Padahal saya tahu ada yang salah dari diri Saya. Menyebalkan…
Saya jadi Lemah, saya tertekan, Ada yang hilang dari diri saya. Saya seperti pengembara yang tersesat di hutan Pinus, memutar mutari hutan, dan semua terlihat sama, tidak ada jalan keluar. Sedangkan semakin lama saya berjalan, saya jadi semakin Lelah. Bahkan saya bisa menangis tanpa sebab, Marah tanpa sebab. Semua orang menanyakan apa yang terjadi dengan saya, Teman, Keluarga. Semua tahu Saya berbeda, hanya saya yang tidak sadar, entah bodoh, atau Dungu. Saya merasa ada hal yang selalu saya lakukan, tapi sekarang tidak. Saya merasa ada yang hilang. Dan saya tidak tahu itu apa.
Beberapa minggu terakhir, sifat kompetitif Saya muncul, begitu juga dengan Sifat Ambisius dan Obsesi Membeludak, tak terkontrol. Saya jadi Android, Tidur hanya 2-3 Jam, kemudian beraktivitas penuh, bahkan terkadang saya tidak tidur sama sekali. Musim Ujian sudah dimulai, dan kalau Saya tidak bergegas, Saya akan ketinggalan Kereta. Saya mendorong diri saya jauh dari sebelumnya. Yep, Saya sangat ambisius.
3 minggu berturut turut, dan Saya sudah benar benar berubah, Saya bahkan tidak memntingkan Interaksi Sosial, bahkan teradap keluarga. Saya adalah orang yang paling dekat dengan keluarga, saya terbiasa untuk selalu menceritakan apa yang terjadi dengan saya pada orangtua atau saudara saya. Saya selalu bercerita pada mereka yang terjadi dengan saya, tentang sekolah, bahkan tentang pacar terbaru teman saya, atau hal hal pribadi Saya.
Dini hari tadi, saat saya terjaga sampai pagi untuk mengerjakan tugas ( ya, saya tetap lembur bahkan saat weekend ), saya hanya ditemani oleh suara televisi, yang sama sekali tidak saya lirik. Namun Entah kenapa, saya menoleh kea rah televisi, di channel Star World tepatnya, saya terpaku melihat acaranya, sebuah acara dance. Dan yang membuat saya tertarik adalah cerita salah satu pesertanya, seorang laki laki yang mengidap autis, yang di underestimate oleh orang orang, dianggap cacat, tidak waras, tetapi ingin sekali membuktikan diri. Dia memutuskan untuk mengikuti acara ini, dengan alasan simple, menari adalah impiannya, dan hanya itu yang dia lakukan dengan senang. Dia menari bukan untuk memenangkan kontes ini, bukan untuk memenangkan 100K Pounds. luar biasa dia berhasil mencengangkan semua orang yang ada di sana, termasuk saya, Saya bisa melihat mimpi di matanya yang berbinar binar. Semua orang yang melihatnya memberikan Standing applause buatnya. Tanpa terasa Saya menangis, Ya saya sudah menemukannya.. Itu yang hilang dari saya. Tatapan mata itu.
Yang mengherankan adalah kenapa saya bisa berubah begitu saja, saya seperti orang yang kosong didalam. Padahal selama ini, saya tidak pernah melupakan untuk bermimpi, saya melakukannya bahkan di saat saat tersulit saya, Ketika saya harus berbaring di ranjang ber sprai putih, saat semua orang bisa melihat kemeriahan dunia, dan saya hanya bisa melihat langit langit kosong, tapi ajaibnya pada saat seperti itupun gelora impian saya memang terlalu besar untuk ditahan. Dari atas pembaringan, dengan segala rasa sakit dan kejenuhan, impianku terus tumbuh laksana jutaan atom atom yang mendidih dan siap meledak, melesat, tak dapat dihalangi lagi. Namun, kenapa sekarang saya melupakan hal itu, sesuatu yang bisa membuat saya bertahan disaat tersulit saya.
Saya takut yang dikatakan Plato akan terjadi di diri saya “ Nantinya dalam kehidupan setiap manusia akan terjebak dalam gua gelap yang berisi keteraturan, dan mereka senang berada didalamnya. Karena mereka terbuai dengan segala kesenangan disana dengan hal hal yang mereka capai, hingga akhirnya mereka takut keluar dari gua tersebut. Mereka memang bahagia, tetapi diri mereka kosong, dan mereka tidak pernah menemukan siapa diri mereka sebenarnya, mereka tidak punya mimpi”, Saya tidak mau itu terjadi pada saya. Setelah menangis, diiringi hujan .. , akhirnya saya bisa tersenyum kembali mengingat mimpi mimpi saya, rasanya lama sekali tidak melakukan hal ini, akhirnya setelah beberapa minggu yang menyebalkan berakting tertawa dan tersenyum, kini saya bisa melihat dicermin, senyum saya yang sebenarnya, bukan senyum palsu menyebalkan.
Satu hal yang yang istimewa dari mimpi bahwa kita tidak perlu bukti, hitungan, rumus rumus rumit, reaksi kimia, bahkan aturan aturan tertentu untuk membuktikan keajaibannya. Kita hanya harus mempercayainya. Itu saja, Semudah itu. Mimpi itu perlu, karena dengan bermimpi kamu bisa mengalahkan ketakutan, mengambil resiko dan melakukan apapun yang selalu kamu inginkan. Dan Pagi ini, menjelang shubuh, saya tersenyum menikmati mimpi saya, diiringi hujan, saya hanya perlu menata kembali, mengingatkan diri saya sendiri akan mimpi indah saya. And finally, sang pengembara telah menemukan jalan pulangnya.

Aku menemukan hatiku kembali
Tepat hari ini, Di lumbung Jerami.


Ps :
Terima kasih untuk Allah, untuk memberikan hujan yang hampir selalu menemani saya tiap malam, Surabaya basah, wangi bau tanah, dan indahnya daun daun yang hijau .
Terima kasih pula untuk Matthew, Saya berhutang dengan kamu 

2 komentar:

  1. Dan sekumpulan orang tanpa tangan baru saja memajang lukisan yang mereka bikin dengan kaki dan mulut di tengah orang ramai, sembari menunjukkan bagaimana mereka bekerja dengan kuas-kuas itu.

    Duh... malah narsis, hehe...
    Maksudku, semoga ini juga jadi penggerak untuk menuju hidup lebih baik.

    Keep moving, Helda.
    Keep moving.
    Two little mice fell in a bucket of cream, which one am I?

    BalasHapus
  2. Hahaaii,, makasiih ya...
    justru orang orang yang tetap bisa menjalankan hidupnya walaupun ada sedikit masalah, itu yang istimewa buat saya. :)
    simpatik n salut banget. kalau orang sakit tidak berusaha sembuh, orang yang memiliki kekurangan tidak berusaha menutupi kekurangannya, Sia sia tuhan bekerja untuk memberikan mukjizat di hidup mereka, ya kan ?
    hahaaiii Frank abagnale quote kah ?
    yea,, I think u re the second mice :)
    Setiap orang punya masalah tersulit, tinggal bagaimana di mengatasinya saja kan ?
    Semangaaaaat... :P

    BalasHapus