Welcome to Enchephelon, this is my central nervous system

Jumat, 08 Oktober 2010

Menunggu... ?


Dalam hidup kita, berapa banyak kita harus menunggu kepastian?

Mulai dari hal tidak penting, seperti saat tawar menawar harga baju, kita sok meninggalkan tokonya, padahal kita menunggu dipanggil lagi oleh mbak penjaga toko.
Sampai hal-hal yang cukup penting, seperti saat harus menjalani hidup tidak tenang menunggu pengumuman SPMB atau saat deg-degan menunggu kepastian kita diterima di perusahaan x.

Saat proses menunggu kepastian itu, pasti kita ingin cepat-cepat tahu hasilnya. Walaupun kadang hasilnya tidak sesuai harapan, kita pasti lebih memilih untuk tahu hasilnya. Kadang kita juga menikmati proses menunggu itu. Pasti rasanya akan puas kalau mbak penjaga toko memanggil kita lagi. Tapi kalau sampai jauh, ternyata kita tidak dipanggil, berarti kemungkinannya: baju model itu harga pasarannya memang tidak serendah itu; atau toko itu yang memang pasang harga yang terlalu mahal.

Bagaimana kasusnya bila kita menunggu kepastian dari seseorang yang juga sedang menunggu kepastian akan hatinya. Dia tidak tahu kepastian akan hatinya karena saat ini hatinya tidak bisa ditebak. Jadi dia meminta kita menunggu, sementara dia mencari jawaban atas kepastian hatinya.
Dalam kasus ini, tentu kita akan mempertimbangkan untuk tetap menunggu, atau sampai batas tertentu kita pergi.
Kita akan menunggu karena kita ingin tahu hasilnya, apapun itu. Kita akan menunggu karena kita menikmati prosesnya. Kita akan menunggu, karena somehow kita yakin akan hasilnya. Dan mungkin kita akan menunggu, karena hati kita ingin kita untuk menunggu.

Tapi sampai batas tertentu, kita harus tahu kapan kita harus pergi. Kita pergi karena waktu sudah habis. Kita pergi karena kita sudah tidak lagi ingin tahu hasilnya. Kita pergi karena sudah ada ‘baju’ lain yang menarik hati kita. Kadang kita pergi juga karena kita justru takut hasilnya tidak akan sesuai harapan kita. Atau malah sebenarnya dia memang menunggu sampai kita pergi dengan sendirinya. Kalau setelah kita pergi, kemudian dia mendapatkan jawaban atas hatinya, ada kemungkinan kita akan kembali kalau ternyata semua sesuai. Tapi kalau sesuatu di dia dan kita tidak sesuai –seperti harga terlalu mahal pada kasus baju-, berarti memang kita tidak akan kembali.

Menunggu kepastian? Ternyata tidak terlalu rumit ya? Lalu kenapa kadang prosesnya bisa sangat melelahkan?

…………………………..

2 komentar:

  1. Menunggu postingan berikutnya :)

    BalasHapus
  2. Hahahahahahahh :D Jadi maluuu ada masternya.. :P
    Thanks ya dah mampir,, msih sepiii soalna,, Btw .. Kemana aja niii ??

    BalasHapus